Materi Permintaan dan Penawaran
A. Pengertian
Permintaan (Demand)
1) Permintaan
adalah suatu
prinsip ekonomi yang menggambarkan keinginan, kesediaan dan kemampuan konsumen
untuk membayar harga barang atau jasa tersebut.
2) Permintaan
adalah jumlah
barang atau jasa tertentu yang diminta oeh konsumen pada tingkat harga tertentu
dan pada situasi tertentu.
3) Permintan
adalah banyaknya
jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga
tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
4) Menurut Gilarso (2007),
dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu
selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang
akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari
suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama
jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris
paribus).
Contoh
permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi
antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada
harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
B. Pengertian
Penawaran (Supply)
1) Penawaran
adalah sejumlah
produk ( barang atau jasa) yang dihasilkan untuk dijual dengan harga yang telah
ditentukan.
2) Penawaran adalah jumlah barang atau jasa
tertentu yang akan dijual pada waktu dan tingkat harga tertentu.
3) Penawaran adalah banyaknya barang yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan
pada tingkat harga tertentu.
4) Menurut
Hanafie (2010), dalam
ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu
tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau
dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih
mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan
antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum
penawaran: ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan
menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada pada harga yang rendah.
C. Hukum
Permintaan
Pada
hakikatnya permintaan barang akan berubah mengikuti perubahan harga. Hukum
permintaan berbunyi “ Perubahan harga mempunyai pengaruh terbalik terhadap
permintaan”. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) “Jika harga barang menurun,
maka jumlah permintaan meningkat.”
2) “Jika harga barang meningkat,
maka jumlah permintaan menurun.”
D. Hukum
Penawaran
Hukum
penawaran berbunyi “ Perubahan harga mempunyai pengaruh yang sejalan dengan
perubahan penawaran.” Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) “Jika harga barang meningkat,
maka jumlah penawaran meningkat.”
2) “Jika harga barang menurun,
maka jumlah penawaran menurun.”
E. Hukum
Permintaan dan Penawaran.
1) “Jika permintaan meningkat,
penawaran tetap, maka harga pasar cenderung meningkat.”
2) “Jika permintaan menurun, penawaran
tetap, maka harga pasar cenderung menurun.”
3) “Jika penawaran meningkat,
permintaan tetap, maka harga pasar cenderung menurun.”
4) “Jika penawaran menurun, permintaan
tetap, maka harga pasar cenderung meningkat.”
F. Pengertian
Harga Keseimbangan Pasar (Titik Equilibrium)
1)
Harga keseimbangan pasar adalah harga dimana terjadinya
titik temu antara permintaan dan penawaran.
2)
Harga keseimbangan pasar adalah tinggi rendahnya tingkat
harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen
atau permintaan.
3)
Harga keseimbangan pasar adalah keadaan yang menunjukkan
baik Konsumen maupun Produsen telah menyetujui harga suatu barang.
4)
Harga
keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam
ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran.
G. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan.
1.
Harga barang itu sendiri (Px)
Harga
dari barang ataupun jasa merupakan faktor utama yang akan banyak terjual atau
tidak terjual. Bila harganya murah / rendah, maka tingkat permintaan akan baran
atau jasa akan meningkat / tinggi / laku terjual, sebaliknya tingkat permintaan
akan menurun bila harga barang atau jasa tersebut mahal atau tinggi.
2.
Cita
Rasa/Selera Konsumen (T)
Cita
rasa atau selera konsumen biasanya bergantung pada umur, jenis kelamin, status
sosial, tingkat pendidikan, lingkungan sekitar Ian sebagainya Membaiknya selera
konsumen terhadap suatu barang akan membuat permintaan konsumen naik dan
sebaliknya, memburuknya selera konsumen akan membuat permintaan konsumen turun.
Dewasa
ini, selera konsumen terhadap kamera nondigital cenderung menurun karena orang
lebih memilih kamera digital. Dengan demikian, bila harga kamera nondigital
tidak berubah dan tetap Rp500.000,00 per unit maka jumlah yang akan dibeli
konsumen turun dari 100 menjadi 50 unit per bulan. Akibatnya, kurva permintaan
bergeser ke kiri dari D ke D’ atau permintaan kamera nondigital turun.
3. Pendapatan Konsumen
Daya
beli konsumen ditentukan oleh pendapatan. Semakin besar pendapatan konsumen,
akan semakin besar pula daya belinya.
Sebagai
contoh, pemerintah mengumumkan mulai Agustus gaji pegawai negeri sipil naik
10%. Dengan demikian, apabila angsuran per bulan sepeda motor tetap Rp
500.000,00 per bulan, pada Agustus jumlah sepeda motor yang dibeli secara
kredit bertambah dari 50 menjadi 100 unit. Akibatnya, kurva permintaan bergeser
ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan sepeda motor secara kredit naik.
4. Harga Barang Pengganti (Py)
Banyak
barang yang bisa menggantikan fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi,
barang-barang ini disebut barang substitusi atau barang pengganti. Perjalanan menggunakan
kereta api bisa saling menggantikan dengan perjalanan menggunakan pesawat
udara. Karena pada hari dan jam tertentu harga tiket pesawat perjalanan
Yogyakarta-Jakarta turun, apabila harga tiket kereta api eksekutif
Yogyakarta-Jakarta tetap Rp220.000,00, jumlah tiket yang dibeli konsumen pada
hari yang sama turun dari 250 menjadi 150 unit. Jumlah tiket kereta api
eksekutif yang diminta berkurang karena konsumen lebih memilih menggunakan
pesawat terbang yang harga tiketnya turun. Akibatnya, kurva ekonomi permintaan bergeser ke kiri dari D ke D’ atau
permintaan jasa perjalanan kereta api eksekutif pada hari tertentu turun.
5. Harga Barang Pelengkap
Banyak
barang yang bisa melengkapi fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi,
barang-barang ini disebut barang komplementer atau barang pelengkap.
Telepon
genggam (hp) dan kartu perdana (sim card) merupakan barang-barang yang saling
melengkapi. Perlu diketahui, 8-9 tahun lalu, harga kartu perdana di Indonesia
sangat tinggi. Pada saat itu masih sedikit orang yang memiliki hp karena untuk
memiliki hp dan kartu perdana sebagai kelengkapannya perlu biaya yangtidak
sedikit. Dengan berjalannya waktu, harga kartu perdana semakin murah. Jadi,
walaupun harga hp tetap Rp1.000.000,00, dalam 1 bulan jumlah hp yang diminta
meningkat dari 100 menjadi 150 unit. Jumlah hp yang diminta meningkat karena
sekarang banyak orang yang membeli kartu perdana yang hanya bisa digunakan bila
memiliki hp. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’
atau permintaan hp naik.
6. Perkiraan Harga di Masa yang Akan
Datang (F)
Konsumen
selalu mengamati perubahan harga pasar. Apabila konsumen memperkirakan bahwa
harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, sebelum harga
benar-benar naik, konsumen akan cenderung menambah jumlah yang dibeli pada saat
ini. Sebaliknya, bila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun di masa
yang akan datang, konsumen akan cenderung mengurangi jumlah yang diminta sambil
menunggu harga benar-benar turun. Sebagai contoh, pemerintah mengumumkan bahwa
bulan depan pajak pertambahan nilai barang-barang elektronik akan dinaikkan.
Hal ini membuat konsumen memperkirakan harga televisi berwarna akan naik mulai
bulan depan. Walaupun harga TV berwarna per unit tetap Rp1.800.000,00, bulan
ini jumlah TV berwarna yang diminta naik dari 25 menjadi 40 unit. Akibatnya,
kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan TV
berwarna naik.
7.
Jumlah
Konsumen (Pop)
Permintaan
pasar dibentuk oleh penjumlahan permintaan individu. Bertambahnya konsumen
individu tentu menyebabkan jumlah yang diminta akan bertambah.
Untuk
memperingati HUT RI, konsumen beramai-ramai membeli bendera merah putih. Walaupun
harga bendera tetap Rp10.000,00 per buah, karena sekarang konsumennya banyak,
jumlah yang diminta naik dari 10 menjadi 200 buah. Akibatnya, kurva permintaan
bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan bendera merah putih naik.
8. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Bencana
alam selalu memilukan. Ketika terjadi tsunami di Aceh, gempa bumi di
Yogyakarta, dan kembali tsunami di Pangandaran, banyak masyarakat kehilangan
rumah. Mereka membutuhkan tenda untuk tempat tinggal sementara. Karena
intensitas kebutuhan konsumen akan tenda meningkat, walaupun harga tenda
tidakturun, yaitu tetap Rp250.000,00 per unit, jumlah tenda yangdiminta
meningkat dari 15 menjadi 250 per unit. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke
kanan dari D menjadi D’ atau permintaan tenda naik.
Sebenarnya,
masih ada faktor yang menentukan perubahan permintaan. Faktor-faktor tersebut
merupakan faktor yang terkait dengan karakteristik khusus dari barang yang
bersangkutan. Sebagai contoh, untuk barang impor atau barang yang dibeli dari
luar negeri, tentu saja permintaannya juga ditentukan oleh kurs atau
perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan luar negeri.
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
1. Harga
barang itu sendiri (Px)
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Misalnya
jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka
jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2. Harga
barang pengganti (Py)
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya
harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih
rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3. Biaya
produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan
barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena
produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen
akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
Misalnya jika harga bahan baku
turun, maka produsen :
-
dapat
menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang sama dan /atau.
-
dapat
menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga yang lebih rendah, ini
berarti penawaran bertambah dan kurve supply bergeser ke kanan
kebawah.Sebaliknya jika harga bahan-bahan dan input-input lainnya naik,
sehingga biaya produksi bertambah, maka :
-
Jumlah barang yang sama hanya akan dijual pada
harga lebih tinggi
-
Pada
tingkat harga yang sama jumlah yang ditawarkan lebih sedikit.
4. Kemajuan
teknologi
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah
yang banyak.
Misalnya
untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya
produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir
lebih banyak.
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi,
akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6. Perkiraan
harga di masa depan
Perkiraan
harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
Misalnya
pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi
barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Di
antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting
dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding
lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan
berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara
itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan
produknya di gudang sehingga jumlah penawaran
akan berkurang.
I. Kurva
Permintaan dan Kurva Penawaran
Ø
Kurva Permintaan dapat
didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Kurva permintaan
berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang
demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta
yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
Ø Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang
menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan”.
Ciri-ciri kurva penawaran :
a.
Terbentuknya harga pasar
ditentukan oleh mekanisme pasar.
b.
Berbentuk
garis miring dari kiri bawah ke kanan atas atau dari Barat daya kearah timur
laut.
Contoh soal kurva permintaan, kurva
penawaran dan titik equilibrium:
Titik equilibrium terletak pada
harga Rp. 11.000, QD 30 kg, dan Qs 30 kg.
Komentar
Posting Komentar